Bagi koprasi yang memiliki banyak langganan perlu membuat rincian dari tagihannya. Buku piutang sering juga dinamai dengan buku besar pembantu piutang dicatat setiap hari dari bukti—bukti pembukuan. Aktiva tetap merupakan aktiva yang masa penggunaan nya lebih dari satu tahun, dipakai dalam kegiatan perusahaan dan nilainya cukup material.
Walaupun masa penggunaan lebih dari satu tahun dan digunakan dalam kegiatan perusahaan, namun apabila nilainya tidak cukup material maka aktiva tersebut di masukan sebagai aktiva lancar. Kertas kerja adalah sebuah lembaran kerja yang disusun sesuai dengan lajur — lajur yang berisi neraca saldo daftar sisa , penyesuaian, nerca saldo daftar sisa disesuaikan, rugi-laba, dan neraca.
Kertas kerja adalah susunan angka — angka yang dipakai sebagai bahan untuk menyusun laporan keuangan. Untuk mengetahui profit yang didapat koperasi dalam suatu periode, bisa dihitung dengan cara mengurangkan beban yang dikeluarkan koperasi dalam satu periode dari pendapatan yang diperolehnya dalam periode yang sama. Neraca koperasi ini bisa disusun dengan memasukkan semua rekening aktiva di dalam neraca saldo ke sisi kiri neraca dan memasukkan semua rekening utang dan ekuitas ke sisi pasiva neraca.
Demikianlah artikel dari guruakuntansi. Skip to content. Karena itu, pada kolom neraca saldo yang telah disesuaikan, akun perlengkapan kantor berubah nilainya dibanding neraca saldo sebelum disesuaikan, dan akun beban penyusutan serta akumulasi penyusutan melengkapi kolom ini.
Selisihnya diakui sebagai sisa hasil usaha. Saldo pendapatan dimasukkan di sisi kredit sedangkan saldo semua akun beban dimasukkan di sisi debet. Selisih antara jumlah sisi kredit dan debet diakui sebagai sisa hasil usaha periode tersebut. Sedangkan beban yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut sebesar Rp4. Ini berari SHU yang diperoleh sebesar Rp 3. SHU yang telah diketahui dari kolom sebelumnya dipindahkan ke kolom ini di sisi kredit sebagai penambah ekuitas koperasi.
Pokok 00 00 Simpanan Wajib 5. Laporan keuangan merupakan laporan pertanggungjawaban pengurus koperasi atas hasil usaha koperasi selama suatu periode tertentu dan posisi keuangan koperasi pada akhir periode tersebut. Laporan keuangan koperasi terdiri dari: 1. Perhitungan Hasil Usaha yaitu laporan yang menunjukkan kemampuan koperasi dalam menghasilkan labba selama suatu periode akuntansi atau satu tahun.
Laporan Hasil Usaha harus merinci hasil usaha yang berasal dari anggota dan laba yang diproleh dari aktivitas koperasi yang dilakukan oleh bukan anggota. Neraca yaitu suatu daftar yang menunjukkan sumber daya yang dimiliki koperasi, serta informasi dari mana sumber daya tersebut diperoleh. Laporan Arus Kas yaitu suatu laporan mengenai arus keluar masuknya kas selama suatu periode tertentu, yang mencakup saldo awal kas, sumber penerimaan kas, sumber pengeluaran kas, dan saldo akhir kas suatu periode.
Laporan Promosi Ekonomi Anggota yaitu laporan yang menunjukkan manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi selama suatu periode tertentu. Manfaat ekonomi dari pembelian barang atau pengadaan jasa bersama. Manfaat ekonomi dari pemasaran dan pengolahan bersama. Manfaat ekonomi dari simpan pinjam lewat koperasi. Manfaat ekonomi dalam bentuk pembagian sisa hasil usaha. Penyusunan laporan keuangan tersebut dimulai dengan pembuatan Perhitungan Hasil Usaha, kemudian baru disusun Neraca, lalu menyusun Laporan Arus Kas, dan yang terakhir Laporan Promosi Anggota koperasi tersebut.
Perhitungan Hasil Usaha adalah laporan yang menunjukkan kemampuan koperasi dalam menghasilkan SHU selama suatu periode akuntansi atau satu tahun. Untuk mengetahui SHU yang diperoleh koperasi selama suatu periode, hitunglah SHU itu dengan cara mengurangkan beban yang dikeluarkan koperasi selama satu periode dari pendapatan yang diperolehnya dalam periode yang sama.
Gabungan dari total pendadapatan bunga dan pendapatan provisi itu disebut sebagai partisipasi bruto, yaitu kontribusi anggota kepada koperasi sebagai imbalan atas penyerahan jasa oleh koperasi kepada anggota. Untuk bisa memberikan pinjaman kepada anggota, koperasi megumpulkan modal dari para anggotanya serta memperoleh kredit dari bank.
Namun, atas uang pinjaman dari anggota dam bank tersebut koperasi harus membayara bunga sebesar Rp1. Selisih antara partisipasi bruto dan beban pokok itulah yang menghasilkan SHU kotor sebesar Rp4.
Untuk mengoperasikan seluruh aktivitas koperasi tersebut nemang diperlukan pengorbanan ekonomis lain dalam berbagai bentuknya, seperti gaji pegawai, beba pemakaian perlengkapan, dan beban penyusutan perlatan. Total pengorbanan ekonomis untuk mengoperasikan koperasi pada periode tersebut adalah Rp1. Sisa Hasil Usaha Kotor yang diperoleh koperasi sebesar Rp4.
Neraca adalah suatu daftar yang menunjukkan sumber daya yang dimiliki koperasi, serta informasi dari mana sumber daya tersebut diperoleh.
Neraca koperasi ini dapat disusun dengan memasukkan semua akun aktiva dalam neraca saldo ke sisi kiri neraca dan memasukkan semua akun utang serta ekuitas ke sisi kanan atau kewajiban neraca.
Pdk Jika dibandingkan dan kita perhatikan dengan seksama. Bentuk Neraca Bentuk neraca seperti ituu disebut dengan bentuk T, di mana sebelah kiri disusun deretan aktiva atau harta perusahaan yang disebelah kanan disusun deretan kewajiban yang dibagi ke dalam dua kelompok besar yaitu utang dan modal.
Neraca bentuk laporan menyusun aktiva dan kewajiban dalam urutan dari atas ke bawah seperti berikut ini: Koperasi Sejahtera Mandiri Neraca Per 31 Mei Aktiva Lancar: - Kas Laporan Arus Kas adalah suatu laporan mengenai arus keluar masuknya kas selama satu periode tertentu, yang mencakup saldo awal kas, sumber penerimaan kas, sumber pengeluaran kas dan saldo akhir kas pada suatu periode.
Sumber penerimaan dan pengeluaran kas koperasi dipilih menjadi 3 kelompok, yaitu aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pembiayaaan.
Pembahasan lebih terinci mengenai kedua metode penyusunan laporan arus kas tersebut akan diuraikan dalam Bab Yang akan membahas berbagai hal yang berkaitan dengan kas. Laporan Promosi Ekonomi Anggota adalah laporan yang menunjukkan manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi selama suatu periode tertentu.
Laporan tersebut mencakup 4 unsur, yaitu: a. Masing-masing koperasi akan membuat PEA yang sesuai dengan bidang usaha yang sesuai dengan bidang usaha yang dimilikinya.
Faktor laiin yang menjadi kendala dalam membuat laporan PEA adalah memilih lembaga lain yang akan dijadikan pembanding bagi suatu koperasi.
Antara satu badan usaha dengan badan usaha lainnya akan menjual produk dengna harga yang berbeda. Bahkan Badan usaha yang sama akan menjual produknya dengan harga yang berbeda pada waktu yang berbeda. Karena itu, sangat sulit menyusun laporan PEA yang akurat bagi anggota. Kalau memang dianggap sangat penting untuk menyusun laporan PEA setiap tahun, maka sebaiknya disepakati terlebih dahulu lembaga apakah yang dijadikan pembanding dan harga mana yang akan dijadikan dasar pembanding. Manfaat ekonomi yang diperoleh anggota dari aktivitas simpan pinjam dihitung dengan membandingkan antara jumlah biaya bunga dan biaya provisi yang harus dikeluarkan anggota karena meminjam uang dari koperasi dan jumlah biaya bunga serta biaya provisi yang harus dikeluarkan anggota jika meminjam dari badan usaha lainnya.
Perbandingan tersebut akan menghasilkan manfaat ekonomi dalam bentuk penghematan beban pinjaman. Manfaat ekonomi dari penghematan beban pinjaman ini akan ditambah lagi dengan manfaat ekonomi kelebihan balas jasa simpanan. Gabungan dari penghematan beban pinjaman tersebut ditambah dengan manfaat ekonomi kelebihan balas jasa simpanan akan menghasilkan manfaat ekonomi anggota atas transaksi jasa dengan koperasi.
Jika lembaga lain mengenakan biaya bunga dan biaya provisi yang lebih rendah dibandingkan koperasi, maka dari segi penghematan bebas pinjaman dari koperasi, anggota koperasi akan memperoleh manfaar ekonomi yang negatif. Namun, jika lembaga lain mengenakan biaya bunga dan biaya provisi yang lebih tinggi dari koperasi, maka anggota akan memperoleh manfaat ekonomi yang positif dari transaksi pinjaman uang kepada koperasi. Demikian pula, balas jasa simpanan yang diberikan koperasi kepada para anggotanya akan bernilai negatif jika badan usaha lain mampu memberikan bunga simpanan yang lebih tinggi dibandingkan koperasi.
Sebaliknya, jika koperasi bisa memberikan bunga simpanan yang lebih tinggi dibandingkan badan usaha lainnya, anggota akan mendapatkan manfaat ekonomi yang positif dalam bentuk balas jasa simpanan.
Sedangkan manfaat ekonomi yang diperoleh anggota dari pembagian SHU adalah total SHU yang diperoleh koperasi yang dialokasikan ke anggota dalam bentuk Dana Anggota. Dalam kasus koperasi Sejahtera Mandiri, laporan promosi ekonomi anggota dihitung dengan membandingkan partisipasi jasa pinjaman bunga dan partisipasi jasa provisi yang dikenakan koperasi kepada para anggotanya yang meminjam uang di koperasi dengan beban bunga serta beban provisi yang dikenakan lembaga lain atas transaksi yang sama.
Proses penutupan buku suatu koperasi adalah dengan memindahkan akun-akun nominal semua akun laporan laba rugi ke akun riil semua akun neraca. Langkah-langkah yang diperlukan dalam menyusun jurnal penutup adalah sebagai berikut: 1. Menutup semua akun pendapatan dengan cara mendebet akun pendapatan dan mengkredit akun ikhtisar laba rugi.
Menutup semua akun beban dengan cara mendebet akun ikhtisar laba rugi dan mengkredit semua akun beban. Menutup akun ikhtisar laba rugi dengan cara mendebet akun ikhtisar laba rugi dan mengkredit akun SHU sebesar selisih antara pendapatan dan beban.
Setelah jurnal penutup dibuat, maka aktivitas pencatatan akuntansi untuk periode yang bersangkutan dianggap telah selesa dan ditutup. Karena itu, jurnal penutup yang keempat tidak berwujud jurnal yang bersifat umum, tetapi harus spesifik seperti berikut: SHU 3.
Kegiatan utama koperasi konsumen adalah melakukan pembelian bersama. Jenis barang atau jasa yang dilayani suatu koperasi konsumen sangat tergantung pada latar belakang kebutuhan anggota yang akan dipenuhi. Sebagai contoh, koperasi yang mengelola toko serba ada, mini market dan sebaginya.
Fungsi utama Koperasi Komsumen adalah menjembatani antara produsen yang menghasilkan suatu produk tertentu dan konsumen yang membutuhkan produk tersebut. Koperasi konsumen berfungsi mempertemukan atau menjadi tempat pertemuan antara peodusen dan konsumen, baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk membeli barang-barang tersebut koperasi harus mengeluarkan uang sebagai bukti pembayaran, baik pada saat terjadinya transaksi maupun dikemudian hari.
Setelah barang dagangan dibeli, koperasi harus melakukan aktivitas penjualan kepada konsumen langsung yang menjadi anggota koperasi maupun yang bukan merupakan anggota koperasi. Dari aktivitas penjualan barang ini koperasi akan memperoleh penerima uang dari pelanggan. Berdasarkan fungsinya itu, aktivitas koperasi konsumen dapat dikelompokkan ke dalam 4 kelompok utama, yaitu: 1. Pembelian 2.
Pengeluaran Kas 3. Penjualan 4. Penerimaan Kas membeli menjual Koperasi Konsumen Produsen Konsumen membayar Menerima uang Berdasarkan keempat aktivitas utama itu, sebagian besar aktivitas dalam koperasi konsumen akan didominasi oleh empat kegiatan tersebut. Karena itu, pencatatan transaksi dalam koperasi konsumen akan sangat berkaitan dengan keempat jenis transaksi tersebut.
Pembelian aktiva selain barang dagangan seperti pembelian peralatan kantor, pembelian perlengkapan kantor, dan lain-lain tidak ditampung dalam akun ini.
Itu berarti partisipasi neto adalah laba yang timbul akibat penjualan produk koperasi, baik berupa barang maupun jasa, kepada anggota koperasi. Ini berarti penjualan produk koperasi kepada masyarakat umum. Jadi, pada dasarnya beban pokok adalah harga pokok penjualan barang yang dijual kepada anggota koperasi.
Metode Perpetual yaitu metode yang digunakan untuk mencatat hal- hal yang berkaitan dengan persedian barang dagangan dalam koperasi konsumen, di mana persediaan dicatat dan dihitung secara detail, baik pada waktu dibeli maupun dijual. Metode ini lebih cocok untuk koperasi yang memiliki frekuensi transaksi yang tidak terlalu tinggi tetapi nilai transaksinya besar. Metode Periodik, yaitu metode yang digunakan untuk mencatat hal-hal yang berkaitan dengan persediaan barang dagangan dalam koperasi konsumen, di mana persediaan dicatat dan dihitung hanya pada awal dan akhir periode akuntansi saja untuk menentukan harga pokok penjualannya.
Metode ini paling banyak dipakai oleh koperasi yang frekuensi transaksinya tinggi. Kedua metode pencatatan tersebut memiliki cara mencatat yang berbeda, khususnya untuk transaksi pembelian dan penjualan. Sedangkan beban pokok adalah harga beli total dari barang-barang yang telah terjual kepada anggota koperasi selama suatu periode tertentu. HPP dapat dihitung dengan menjumlahkan persediaan awal barang dagangan dengan pembelian bersih selama satu periode dan dikurangi dengan jumlah persediaan barang dagangan pada akhir periode akuntansi.
Sedangkan pembelian bersih dihitung dengan mengurangkan jumlah retur pembelian dan potongan pembelian dari total pembelian barang dagangan pada periode tersebut Harga pokok penjualan yang telah disusun jika dikurangkan dari penjualan bersih akan menghasilkan laba kotor.
Sedangkan penjualan bersih dihitung dengan mengurangkan jumlah retur penjualan dan potongan penjualan dari penjualan total. Laba kotor yang telah diketahui lalu dikurangi dengan beban operasi sehingga akan dihasilkan laba bersih usaha sebelum pajak. Beban operasi terdiri dari beban pemasaran dan beban administrasi dan umum. Selama bulan Januari , koperasi tersebut telah menjual barang dagangannya kepada anggotanya sebesar Rp Sedangkan beban operasi yang dikeluarkan selama bulan Januari terdiri dari: gaji pegawai koperasi sebesar Rp3.
Metode perpetual mengharuskan koperasi memiliki kartu persediaan barang dagangan dalam pencatatan dan pengendalian barang dagangan di gudang. Perubahan jumlah dan nilai stok akibat keluar masuknya barang dagangan di gudang akan tercatat dengan jelas dalam kartu stok tersebut.
Jadi setiap saat pihak manajemen koperasi dapat mengetahui nilai dan jumlah stok yang dimiliki koperasi. Sementara itu, metode periodik tidak mengharuskan disediakannya kartu stok untuk mencatat arus keluar masuk barang dagangan.
Untuk mengetahui jumlah dan nilai stok pada suatu saat, pihak manajemen koperasi harus menghitung fisik persediaan barang dagangan stock opname terlebih dahulu. Metode perpetual dapat memberikan informasi yanglebih akurat karena pencatatannya terinci dan teratur.
Hal ini disebabkan oleh diharuskannya menghitung Harga Pokok Penjualan untuk setiap transaksi penjaulan yang terjadi. Keharusan menghitung Harga Pokok Penjualan untuk setiap transaksi penjualan ini cukup merepotkan pengurus koperasi. Karena itu, metode ini lebih tepat digunakan untuk koperasi yang menjual produk yang memiliki harga per unit yang tinggi dan frekuensi transaksi yang relatif tidak terlalu sering.
Sedangkan metode periodik yang tidak menuntut dibuatnya kartu stok, memiliki keunggulan dalam hal efisien tenaga yang melakukan pencatatan. Akan teteapi, metode ini mengandung kelemahan dalam hal keakuratan data persediaan pada suatu saat. Diharuskannya melakukan stock opname untuk mengetahui nilai dan jumlah persedian barang dagangan pada suatu saat, jelas mengabaikan faktor kecepatan penyajian data akuntansi.
Di samping itu, jika metode ini diterapkan secara murni, perhitungan harga pokok penjualan akan mengabaikan hilangnya barang akibat berbagai kelemahan yang ada dalam pengendalian persediaan. Koperasi ini baru didirikan pada pertengahan bulan Januari dan memiliki anggota.
Koperasi ini menyewa sebuah bangunan ruko 2 lantai sebesar Rp Lantai 1 digunakan sebagai toko dan lantai 2 digunakan sebagai kantor koperasi. Koperasi ini menjual produknya baik kepada anggota maupun nonanggota.
Sampai akhir bulan Februari , koperasi ini belum melakukan aktivitas pembelian dan penjualan. Pada awal bulan Maret , koperasi ini mulai beroperasi staf akuntansi menyajikan neraca berikut: Koperasi Maju Bersama Neraca 1 Maret Kas Dalam hal ini berarti tidak ada manfaat ekonomis dari pembagian SHU. Karena itu pengertian pembagian SHU dianggap sebagai manfaat ekonomis harus ditafsirkan secara hati-hati. Laporan promosi ekonomi anggota mencakup empat unsur, yaitu: 1.
Manfaat ekonomi dari pembelian barang atau pengadaan jasa bersama. Manfaat ekonomi dari pemasaran dan pengelolaan bersama. Manfaat ekonomi dari simpan pinjam melalui koperasi. Manfaat ekonomi dalam bentuk pembagian sisa hasil usaha. Manfaat ekonomi langsung bagi anggota berupa manfaat harga, yaitu harga barang jasa dalam pembelian dan penjualan dan harga uang bunga uang dalam simpan pinjam.
Di dalam pembelian koperasi konsumen , manfaat harga berupa selisih harga antara koperasi dengan di luar koperasi. Harga di koperasi lebih murah dari harga di luar koperasi maka akan terjadi manfaat efisiensi pembelian.
Seharusnya harga koperasi lebih tinggi dari harga non koperasi maka akan terjadi manfaat efektivitas penjualan. Di dalam simpan pinjam, maka: 1. Bunga tabungan yang diterima anggota dari koperasi lebih tinggi dari bunga yang diterima anggota dari non koperasi maka akan timbul manfaat efektivitas tabungan. Bunga kredit yang dibayarkan anggota kepada koperasi lebih rendah dari bunga kredit di luar koperasi, maka akan timbul manfaat efisiensi penarikan kredit.
Dan manfaat lain, misalnya bentuk biaya transaksi murah, dan persyaratan yang ringan. Manfaat pengelolaan bersama dapat berupa penghematan biaya produksi atau peningkatan produktivitas. Manfaat ekonomi yang diperoleh anggota melalui penggunaan jasa pelayanan koperasi, sangat tergantung kepada jenis koperasi dan usaha yang dijalankan oleh koperasi. Jadi, setiap koperasi harus dapat menerjemahkan arti dari manfaat koperasi ke dalam satuan-satuan yang terukur menurut keperluannya masing-masing.
Untuk mendapatkan barang atau jasa yang dibutuhkan, seorang konsumen paling sedikit harus mengeluarkan dua pengorbanan, yaitu : 1. Mengeluarkan ongkos-ongkos untuk melakukan pembelian.
Untuk hal tersebut konsumen berusaha mengeluarkan uang sehemat mungkin. Untuk meraih efisiensi, maka perilaku konsumen yang biasa terlihat adalah : 1. Tawar-menawar dengan penjual untuk memperoleh harga yang lebih rendah 3. Perilaku tersebut mungkin bisa dilakukan namun sampai pada suatu batas tertentu oleh konsumen secara individual. Untuk mengatasi hal tersebut maka dilakukanlah usaha bersama-sama dalam bentuk badan usaha koperasi.
Adapun manfaat berkoperasi, adalah sebagai berikut : 1. Berdasarkan kemampuan belanja tertentu ditentukan oleh pendapatan , maka konsumsi dapat ditingkatkan. Berdasarkan tujuan koperasi konsumen untuk meningkatkan daya beli anggota, maka fungsi-fungsi kegiatan usaha koperasi konsumen diarahkan untuk : 1.
Melakukan pembelian kolektif guna mencapai skala pembelian yang ekonomis. Badan usaha koperasi konsumen ini adalah badan usaha yang didirikan, dimodali, dikelola, diawasi dan dimanfaatkan sendiri oleh konsumen yang menjadi anggotanya.
Maka maju mundurnya koperasi ditentukan oleh partisipasi anggota sebagai pemilik dan juga pengguna pelayanan koperasi. Di dalam konsep koperasi, maka hubungan ekonomi antara koperasi dengan anggota disebut melayani, sedangkan terhadap bukan anggota disebut memasarkan.
Memakai istilah pelayanan terhadap anggota digunakan atas pertimbangan bahwa koperasi mengemban misi dan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota. Istilah pemasaran digunakan terhadap bukan anggota mengandung arti bahwa koperasi bertindak sebagai perusahaan kapitalis yang bertujuan mencari laba. Pelayanan terhadap anggota, terkait persoalan perhitungan partisipasi anggota serta perhitungan SHU. Sedangkan pemasaran terhadap bukan anggota berhubungan dengan perhitungan laba rugi.
Oleh sebab itu pencatatan transaksi ke anggota dengan non anggota harus dipisahkan, karena aktivitas tersebut akan menimbulkan konsekuensi yang berbeda terhadap pelaporan koperasi secara akuntansi pada akhir tahun buku. Partisipasi anggota baik di dalam kedudukannya sebagai pemilik maupun pelanggan koperasi dapat bersifat kuantitatif maupun kualitatif.
Di dalam akuntansi partisipasi anggota lebih difokuskan kepada bentuk-bentuk yang secara eksplisit dapat diukur dengan satuan uang, sehingga di dalam laporan promosi ekonomi anggota harus terlihat dengan jelas satuan-satuan nilainya. Sebagai pemilik koperasi konsumen, anggota terikat oleh kewajiban : 1. Menyetor modal kepada koperasi, biasa disebut sebagai simpanan pokok dan simpanan wajib 2.
Membiayai organisasi koperasi agar koperasi dapat menyelenggarakan fungsi-fungsinya sesuai dengan nilai, norma dan prinsip-prinsip koperasi. Dari perhitungan ini dapat diketahui partisipasi anggota di dalam kedudukannya sebagai pelanggan koperasi. Di dalam harga koperasi berarti anggota berpartisipasi kepada koperasi dalam bentuk : 1. Membiayai harga barang sebesar harga pokoknya. Membiayai organisasi koperasi sebesar marjin yang dibayar kepada koperasi.
Harga pokok barang yang dibelanjakan oleh koperasi untuk pengadaan barang diselisihkan dengan partisipasi bruto akan menghasilkan margin yang disebut dengan partisipasi neto anggota.
Partisipasi neto ini yang terkumpul di koperasi akan menutupi: 1. Beban usaha 2. Beban perkoperasian Beban usaha dan beban perkoperasian ini merupakan beban organisasi koperasi. Sisa partisipasi anggota berhubungan dengan partisipasi anggota di dalam kedudukannya sebagai pelanggan koperasi, sedangkan laba berhubungan dengan bukan anggota. Pembebanan biaya organisasi koperasi terhadap anggota dan non anggota, bilamana terdapat pos biaya yang tidak dapat dipisahkan secara eksplisit, diatur menurut kebijakan koperasi.
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. KSP merupakan koperasi yang mempunyai kegiatan usaha mendapatkan dana dari anggota koperasi dan menyalurkannya kembali untuk kepentingan anggota koperasi. Adapun tujuan dari menghimpun dana uang adalah sebagai modal kerja koperasi dalam melaksanakan kegiatan usahanya, yang salah satunya menyalurkan ke anggota dalam bentuk pinjaman anggota.
Posisi anggota koperasi adalah sebagai pemilik dan pengguna jasa koperasi. Jadi maju mundunya koperasi menjadi tanggung jawab bersama seluruh anggota. Bunga simpanan yang diberikan kepada anggota penyimpan merupakan imbalan harga atas uang yang diserahkan oleh anggota KSP dan USP.
Selisih antara partisipasi bruto dengan harga pokok dana disebut partisipasi neto anggota, sebagai sumber utama untuk membiayai organisasi koperasi. Selisih antara partisipasi neto anggota dengan biaya organisasi disebut dengan sisa partisipasi anggota. Sehingga distribusi SHU yang berasal dari keduanya diatur secara berbeda karena sisa partisipasi anggota berbeda pengertiannya dengan laba.
Sedangkan akuntansi koperasi adalah suatu seni pencatatan, pengklasifikasian, pelaporan dan penafsiran laporan keuangan koperasi dalam satu periode tertentu.
0コメント